Penyelenggara Harus Lakukan Pemeriksaan Berlapis

Tiket Mudik Gratis Kok Dijual

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno. (Foto: Istimewa)
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka – Dunia maya dihebohkan dengan aksi sejumlah pemilik tiket mudik gratis dari Pemerintah. Dari sejumlah tangkapan layar, para penerima tiket mudik gratis kedapatan menawarkan tiket miliknya dengan harga tertentu ke pengguna lain.

Di media sosial X, akun @seringkluyuran bahkan me­nampilkan tangkapan layar dari sebuah akun Facebook yang menjual tiket mudik gratis dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Dalam tangkapan layar itu, si pemilik tiket menyatakan, tiket mudik gratis yang dijualnya akan berangkat pada 6 April dari Terminal Jatijajar, Depok, menuju Wonogiri.

“Buat yang minat ada nih tiket mudik gratis dari terminal Jatijajar Depok, tujuan Wonogiri tanggal 6 April. Minat bisa in­bok. Insya Allah amanah. Murah aja nih, batal mudik karena ma­suk kerja,” tulis si pemilik tiket.

Menyikapi hal itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mengatakan, aksi penjualan tiket mudik gratis tak dapat dilakukan dengan dalih apa pun. Sebab, program mudik gratis bertujuan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang memi­liki keterbatasan anggaran tapi bisa mudik dengan aman dan nyaman.

“Kementerian Perhubungan sangat menyayangkan kejadian ini. Mudik gratis untuk mem­berikan kesempatan kepada ma­syarakat agar bisa mudik lebih aman, selamat, nyaman dan tentunya tanpa biaya. Kami me­minta masyarakat tidak memper­jualbelikan tiket mudik gratis,” tegas Hendro dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/4/2024).

Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan validasi ulang para peserta mudik gratis yang ter­daftar saat hari keberangkatan. Menurut dia, langkah tersebut dilakukan untuk menghindari komersialiasi tiket mudik gratis.

“Tiket tidak dapat digunakan bila terdapat perbedaan nama dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kami akan melakukan pencocokan nama dan NIK yang tertera pada tiket mudik gratis saat hari H keberangkatan. Yang identitasnya berbeda, tidak akan bisa ikut berangkat,” jelas Hendro.

Reaksi netizen atas praktik jual beli tiket mudik gratis san­gat besar. Mayoritas, mengecam penjualan tiket mudik gratis oleh pemiliknya dengan dalih apa pun.

“Tolong lah. Masa setiap mo­ment mudik gratis dari pusat pasti ada kejadian kayak gini. Gratis kalau jatuh ke tangan coro ya pasti langsung jadi dagangan buat dijual. Ada juga yang sok-sokan atas nama jastip, padahal kalo daftar/ngambil tiketnya langsung nggak rumit. Paling benar, 1 tiket 1 KTP, baik 1 perjalanan/PP,” ujar akun @tawon_kecil.

Akun @calomagang meminta Pemerintah lebih ketat meny­eleksi penerima program mu­dik gratis. Sebaik apa pun niat Pemerintah, kalau niat dan ruang orang untuk berbuat jahat, tiket mudik gratis bisa jadi ladang bisnis.

“Selama manusia bisa mene­mukan celah di antara sempitnya peluang, tidak ada yang tidak mungkin,” imbuhnya.

Senada, akun @Kabsyah06 mengusulkan, program tiket mudik gratis menggunakan sistem pengecekan berlapis, seperti sebelum naik pesawat. Dengan begitu, pihak-pihak yang membeli tiket mudik gratis tidak bisa naik.

“Gunakan sistem check in, seperti maskapai aja. Jadi, 1 tiket sesuai nama pemesan (KTP). Kalau nggak jadi be­rangkat tinggal cancel. Dengan sistem lebih ketat, nggak ada calo-caloan. Pengalaman naik kereta kadang nggak perlu KTP, apalagi yang lokal, bebas, aman,” usulnya.https://saladbiji.com/wp-admin/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*